Outperform IHSG, Sederet ETF Berikut Jadi Pilihan Bagus
Tuesday, February 20, 2024       10:30 WIB

Ipotnews - Untuk perdagangan hari ini, Selasa (20/2), ETF Desk Indo Premier Sekuritas merekomendasikan sejumlah ETF yang tahun lalu gemilang dengan kinerja outperform IHSG .
"kami tetap merekomendasikan ETF yang outperform di tahun lalu seperti (Premier ETF SriKehati) yang berisi emiten dengan wawasan sosial, pengelolaan korporasi, dan lingkungan yang tergolong baik. Kami juga merekomendasikan nama lain seperti ETF (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF) yang kesemuanya dikelola secara index," papar ETF Desk Indo Premier dalam catatannya pagi ini.
Global Market Wrap
Wall Street ditutup merayakan Hari Presiden pada Senin kemarin. Sementara futures menguat tipis.
DJI - 38,627 (Closed)
S&P500 - 5,005 (Closed)
NASDAQ - 17,685 (Closed)
SSEC - 2,910 (+1.56%)
EIDO - 22.74 (Closed)
Indo 10Y Yield - 6.699 (+1.33%)
USD-IDR - 15,629 (+0.00%)
Di Eropa, indeks menguat ke level rekor tertinggi sepanjang sejarah. Data inflasi Eropa dan kinerja keuangan akan menjadi perhatian di minggu ini. Regional, China kemarin mengalami penguatan pasca libur panjang Imlek dan kebijakan moneter yang dilakukan PBOC untuk memangkas suku bunga juga menjadi momentum tambahan di pasar regional.
Domestik, aksi profit taking yang membuat IHSG terkoreksi -0.5% di awal minggu ini sementara asing tetap mencatat inflow di 4 saham big banks dan . Secara teknikal IHSG kami prediksi menguat di rentang 7,280 - 7,400.
Berikut update pasar untuk hari ini:
Cement: Jan24, volume penjualan +3% yoy; -19% mom. Penjualan semen flat yoy; -23% mom sementara +7% yoy; -8% mom. Karena masuknya kontribusi semen Grobogan di Jan24. Secara umum tanpa kontribusi tersebut, penjualan semen flat karena curah hujan yang tinggi. Volume masih didorong oleh semen curah. Maintain Neutral.
: Preview, kami estimasi akan mencatat laba bersih di US$137mn pada FY23F (diatas estimasi di 112%) karena lebih tingginya harga jual batubara Coking-coal (+16% qoq) & pembalikan provisi DMO. Harga solid di level $310/ton. Meski upside terlihat terbatas mengingat saat ini hanya 30% pabrik baja yang mencatat laba di Feb24. Maintain Buy.
: FY23, catat laba bersih Rp951bn (-14% yoy) namun tetap diatas estimasi kami dan konsensus. Pendapatan di Rp3.5tn (-7.8% yoy) dengan pendapatan di 4Q23 +70% qoq (-4% yoy) diatas rata rata penjualan 5 tahun di 4Q. Maintain Buy.
Nickel: Pemerintah Australia memangkas 50% bea royalti bagi produsen nickel yang beroperasi di Australia sebagai strategi penyelamatan atas harga yang jatuh ke level terendah sejak 2021. Produsen nickel Australia saat ini menanggung cash cost sebesar $17k/ton ($700 diatas harga LME) & 28% lebih tinggi dibandingkan rata-rata cash cost produsen nickel Indonesia.

Sumber : admin